Istilah manufaktur tentu sudah tidak asing di telinga kita. Di Indonesia sendiri, sektor ini menjadi salah satu pilar utama perekonomian nasional. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan manufaktur?
Menurut Corporate Finance Institute, manufaktur adalah sebuah badan usaha atau perusahaan yang memproduksi barang jadi dari bahan baku mentah menggunakan berbagai alat, mesin, dan peralatan dalam skala besar.
Dalam dunia manufaktur, terdapat berbagai istilah teknis yang perlu diketahui, terutama jika Anda bekerja atau berkecimpung di lingkungan industri dan pabrik. Berikut adalah penjelasan lengkap dari berbagai istilah penting dalam dunia manufaktur:
Daftar Istilah Penting dalam Dunia Manufaktur
Dokumen & Perencanaan
-
TOR (Term of Reference): Acuan kerja atau pedoman awal untuk suatu proyek.
-
SPB (Surat Permintaan Barang): Dokumen pengajuan kebutuhan barang.
-
DMP (Daftar Permintaan Material): Daftar bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.
-
RPP (Rencana Penyelesaian Project): Jadwal atau strategi penyelesaian proyek.
-
SPM (Surat Pengeluaran Material): Surat pengantar untuk mengeluarkan bahan dari gudang.
-
LHP (Laporan Harian Produksi): Catatan aktivitas produksi setiap harinya.
Stok & Logistik
-
Safety Stock: Stok cadangan sebagai pengaman (juga dikenal sebagai buffer stock).
-
FIFO (First In First Out): Metode distribusi di mana barang yang pertama masuk akan digunakan/dikeluarkan lebih dulu.
-
LIFO (Last In First Out): Barang terakhir yang masuk justru dikeluarkan lebih dulu.
Prioritas Produksi
-
FCFS (First Come First Serve): Prioritas diberikan kepada permintaan yang datang lebih dulu.
-
SPT (Shortest Processing Time): Prioritas diberikan pada pekerjaan dengan waktu pengerjaan tercepat.
-
STPT (Shortest Total Processing Time Remaining): Prioritas berdasarkan sisa waktu proses terpendek.
Sistem & Pengendalian Produksi
-
SFC (Shop Floor Control): Sistem pengawasan aktivitas produksi di lantai pabrik.
-
Stuffing: Proses memasukkan produk jadi ke dalam kontainer untuk pengiriman.
-
Just in Time (JIT): Sistem produksi efisien yang mengurangi pemborosan dengan hanya memproduksi barang sesuai kebutuhan.
-
Kanban: Sistem sinyal untuk pengendalian produksi dan persediaan yang mendukung metode JIT.
-
Kartu Kanban: Alat komunikasi kebutuhan material dalam sistem Kanban (bisa berupa kartu, sinyal, atau wadah).
Jenis-Jenis Proses Produksi
-
Proses Produksi: Metode mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
-
Perencanaan Produksi: Strategi jangka waktu dalam memproduksi barang secara efektif.
-
Pengendalian Produksi: Pengawasan agar proses sesuai rencana dan target.
Bentuk Proses Produksi
-
Continous Process: Produksi berkelanjutan tanpa banyak set-up ulang (contoh: AMDK).
-
Intermittent Process: Produksi tidak kontinu, memerlukan penyesuaian untuk setiap item berbeda.
-
Repetitive Process: Gabungan proses kontinu dan terputus, biasanya dengan penggunaan modul.
Tata Letak Produksi
-
Product Layout: Mesin ditata sesuai urutan operasi produk.
-
Process Layout: Mesin dikelompokkan berdasarkan fungsi.
-
Line Produksi: Jalur kerja produksi dari awal hingga akhir.
Sistem Produksi Berdasarkan Pesanan
-
MTO (Make To Order): Produksi berdasarkan pesanan khusus.
-
ETO (Engineering To Order): Produk dirancang dan dibuat berdasarkan pesanan teknis.
-
ATO (Assembly To Order): Perakitan dilakukan saat ada pesanan.
-
MTS (Make To Stock): Produksi untuk stok, bukan berdasarkan pesanan.
Mesin Produksi
-
Special Purpose Machine: Mesin khusus untuk produk tertentu.
-
General Purpose Machine: Mesin serbaguna untuk berbagai jenis produk.
Metode Produksi Lanjutan
-
Flow Shop: Proses produksi linier dengan urutan operasi tetap.
-
Job Shop: Proses produksi fleksibel dengan spesifikasi produk berbeda-beda.
-
Batch: Produksi dalam jumlah tertentu untuk item spesifik.
-
Proyek: Produksi unik dengan perencanaan mendetail.
Istilah Lain dalam Operasional Pabrik
-
Bottle Neck: Titik kritis dalam produksi dengan kapasitas paling rendah.
-
Work Station: Stasiun kerja atau unit operasional dalam proses produksi.
-
Due Date: Batas waktu penyelesaian pekerjaan.
-
Lateness: Keterlambatan dari jadwal.
-
Tardiness: Ukuran keterlambatan yang positif (tidak selalu merugikan).
-
Completion Time: Durasi waktu dari awal hingga akhir pengerjaan.
-
Idle Time: Waktu menunggu di antara proses produksi.
-
Change Over: Peralihan produksi dari satu produk ke produk lain.
-
Over Capacity: Order melebihi kapasitas produksi yang tersedia.
Produktivitas & Waktu Kerja
-
HPP/HPO (Hasil Produksi Perorang): Total produksi dibagi jumlah pekerja.
-
Working Hours: Total jam kerja dalam satu periode produksi.
-
Delay: Keterlambatan penyelesaian dari waktu yang dijadwalkan.
Dengan memahami istilah-istilah di atas, Anda akan lebih mudah mengikuti dinamika dunia industri manufaktur yang kompleks namun sangat penting dalam mendukung ekonomi nasional.