JAKARTA – Mineral Industry Indonesia (MIND ID) berharap industri otomotif nasional mulai mempersiapkan diri menuju era baru kendaraan listrik sebagai tujuan utama dari industri baterai yang kini mulai diinisiasi. MIND ID bersama PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) akan membentuk perusahaan holding yang akan membangun industri baterai listrik dari hulu hingga hilir.
Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID, menegaskan akan sangat disayangkan jika pasokan bahan baku baterai berupa nikel berlimpah sehingga kapasitas produksi baterai besar, namun ujung-ujungnya justru baterai kembali diekspor.
Menurut Orias, MIND ID tidak akan menunggu kesiapan dari industri otomotif dalam negeri untuk menyediakan kendaraaan listrik. Proyek baterai listrik tetap akan jalan, jika industri dalam negeri tidak siap maka pasar luar negeri akan menjadi tujuan utama.
“Jangan sampai sayang lebih banyak dimanfaatkan ke luar. Pak menteri (Menteri BUMN) berharap kendaraannya dibangun di dalam negeri tentu yang bisa dihasilkan besar. Kalau demand tidak sebesar itu (pasokan baterai) tentu sesuatu yang logis kita suplai demand global,” kata Orias dalam diskusi virtual bersama media, Kamis (15/10).
Menurut Orias, pembuatan industri baterai juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Ia mengatakan paling lama membutuhkan waktu tiga tahun untuk bisa membangun industri baterai ini. Jika dalam rentang waktu itu demand dalam negeri belum maksimal, terbuka kemungkinan indonesia men-supply kebutuhan komponen baterai global.
Orias masih berharap industri dalam negeri bisa menyerap produksi baterai MIND ID dkk. Apalagi jika ada ibu kota baru tentu kendaraan listrik jadi pilihan utama dalam sistem transportasi di sana. Selain itu juga baterai nanti bisa digunakan sebagai pendamping pembangkit-pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di berbagai wilayah.
“Ada pulau-pulau kecil, demand baterai juga besar. Jadi fokusnya nggak kendaraan aja. Daerah wisata juga dan pulau kecil itu bagus kok,” kata dia.
Ada dua proyek hilirisasi nikel menuju baterai untuk kendaraan listrik yang diinisisasi MIND ID. Pertama adalah proyek HPAL dan kedua adalah RKEF keduanya rencananya akan dibangun di Maluku utara atau Konawe Utara. Kemudian berikutnya adalah Nikel kelas 2 atau Feronikel (NPI) dengan lokasi proyek rencananya akan dibangun di Weda Bay, Maluku Utara.(RI)